Wednesday, October 21, 2015

katakataku

Cantik yang secantik-cantiknya adalah cantik yang karena dia tau dia dicintai
bukan cantik karena supaya dia dicintai.

Jangan terhenti dan berhenti.
Hias waktu yang terpacu melaju dengan memadu aksara berlagu merdu.
Ukir yang terpikir, itu pesanku.

Segenap panca indraku bermuara pada satu.
Inti pikiran dan jiwaku tertunduk pada satu.
NAMAMU.

Seperti pagi,
Kau adalah wujud mimpi yang kunanti.
Seperti cahaya,
Kau sekap gelap penuhi harap.

Keabstrakan hati.
Mengingini pelangi tetapi mengeluh kenapa hujan terjadi.

Terhenyak sejenak.
Teringat melekat.
"kebaikanNya"
Terkulum senyum

Doa tersedu hebat.
Terpanjat tertahan tak menghujat.
Tetap kuat! Mimpi hanya melipat
Menunggu waktu yang tepat.

Sesuatu yang sulit dimengerti sedang terjadi.
Saat ini. Doa terberi, terlahir dari perih.
Kini dia hanya menanti.
Janji indah tertepati.

Melayang menerawang masa yang akan datang.
Tenang sahabatku, tenang..
Dia yang tangannya terbentang,
berjanji pasti menopang.

Pagi selalu tepat waktu,
hanya malam yang tak sabar menunggu.
Bukan karena ragu, bukan takut ditipu.
Tapi..
Mungkin rindu. Ah, aku tidak tau.

Seperti angin, kau aliri poriku.
Seperti cahaya, kau rambati retinaku.
Mengapa begitu erat kau peluk kekosongan?
Sementara aku ada disana.

Setia,
adalah bahasa terakhir yang diukirkan malam kepada pagi yang menghapusnya.

Senangnya menjadi yang berharga.
Semua tersedia, tinggal meminta dengan hati yang percaya.
Hanya saja, ada proses menerima.
Disitu intinya.

Diam padahal tau apa-apa sama"kopongnya" dengan berbicara padahal tidak tau apa-apa.
Diam itu bukan berarti tidak tau apa-apa, tapi tau waktu yang tepat kapan harus berbicara.

Kamu itu baik tapi belum tentu benar,
Tapi yang benar sudah pasti baik.
Melakukan yang benar sama dengan melakukan yang terbaik.
Melakukan yang terbaik belum tentu melakukan yang benar.
Melakukan yang terbaik tidak semudah melakukan dengan baik.
melakukan tidak semudah mengatakan.

21days
Dipertemukan dengan orang dimasa lalu
bukan berarti harus kembali kemasa lalu
tapi karena memang sudah waktunya
kita perkenalkan diri sebagai orang yang baru

Belum dipertemukan dengan orang dimasadepan bukan berarti Tuhan suka menunda,
namun karena memang belum waktunya.

Dipisahkan dengan orang dimasa lalu
dan dipertemukan dengan orang dimasa kini
adalah juga bukti sayangnya Tuhan.

Ini karena efek dicinta
yang buatku terdekap penuh harap
Dia yang berjaga-jaga dengan mata terbuka, tanpa sekejap terlelap.

Pecintaku kembali mengecup hatiku dengan kata-kata
mempenetrasi sang hati dengan janji
memeluk dengan tudung setia
Kemanapun aku pergi.

22days
Pemilik semesta, kepadaMu aku mencinta.
Segenap raga, sepenuh jiwa.
Kau hentak hati dengan tanya,
adakah dengan sikapku cinta itu terbaca?

23days
Aku cinta yang terbukti rela mati.
Lalu hidup lagi, merajai dalam hati.
Memintaku untuk menanti.
Dengan janji pasti kembali.

Aku. Kamu.
Menganyam mimpi  dengan benang harapan menjadi kita.

24days
Tenang hatiku.
Banyaknya luka itu bukan karena kamu lemah,
tapi karena dia tidak pernah menyerah.
Kalah, itu bukan bagiannya.

26days
Infinity.
DIA satu terbagi kosongku.
Sempurna.

Tertulis kita adalah sama.
Termaterai kita adalah satu.
Utuh.

Pertemuan antar kehidupan saat ini
nantinya akan dipertanggungjawabkan pada kehidupan berikutnya.

Suatu waktu yang berlaku adalah permulaan untuk sesuatu,
bahkan apa yang dianggap akhir adalah permulaan baru dari sesuatu.

27days
Lebih baik tidak punya pacar daripada tidak punya sahabat.
Tapi jauh lebih baik punya pacar yang adalah seorang sahabat.

29days
karena harapku.. kamu harus bisa menghapus aku.

31 Oktober 2010
Aku,
aksara yang tak bermakna,
cahaya yang tak menyala,
air yang tak basah.
Dia,
yang tak berkata.

mengutuk kantuk!
tarik pelatuk, gluk..
seteguk tubruk masuk.. merasuk.
Pelupuk tertusuk..
Sejenak kikuk lalu kembali ambruk..

6 November 2010
im getting stronger while my heart getting softer
in the hand of the potter.

Hujan bertanya kepada waktu..
apa pelangi tau kalau aku tau, dia tak ada tanpaku?
Bahkan sejak jaman nuh, hujan tak pernah mengeluh.

Hujan marah kepada diri sendiri.
Apa yang diharapkan dari pelangi?
Hujan buta oleh warna warni.
Padahal didunia ini, hujan jauh lebih dinanti.

Terkadang lelah tapi hujan tak mau menyerah,
"Cahaya, tolong bantu saya." Hujan meminta.
"Aku ingin pelangi, itu saja."

Tapi hujan tak lelah mencoba,
berusaha segenap tenaga menjatuhkan seluruh airnya ketanah.
"Biar manusia marah..." desah hujan.

7 November 2010
Kadang waktu bisa seperti musuh,
Menarik, merayu kembali kemasa lalu.

CERIA.
Dia sumberku, jangan sembunyi!
itu kekuatanku, jangan curi!

Kenapa?

Kenapa?
Beberapa waktu belakangan ini selalu belajar untuk menyisipkan pertanyaan tersebut dibaris depan setiap keputusan. Hanya satu kata pertanyaan namun membutuhkan ribuan detik untuk berpikir, ratusan kata untuk menjelaskan dan puluhan alasan,
namun lebih dari cukup untuk mempertegas apa selanjutnya yang akan aku lakukan.

Kenapa?
Karena tanpa dimulai oleh pertanyaan itu, mimpi akan terhenti dan hanyut dalam aliran rencana tanpa bertemu dengan kata selesai. Kata selesai yang bias atau memang sebenarnya tidak pernah ada karena setiap orang terlalu pengecut untuk berkenalan dan menggandeng hingga titik akhir kata..
"kenapa?"

Jadi, kenapa?
Aku ingin mengeluarkan potensiku.
Aku ingin mengabadikan momentku.
Aku ingin kata-kata menjadi bagian dalam perjalananku.
Aku ingin kamu tau, semua yang aku ingin kamu tau.

Siap membiasakan diri dengan "kenapa?"
Kenapa?